Aspek kehidupan organisasional tidak cukup baik
digambarkan dalam model kontraktual yang merupakan dasar dari organisasi
"rasional", ataupun dengan model kekuasaan yang mendasari organisasi
"politik". Mungkin aspek tersebut paling
tepat digambarkan sebagai organisasi penuh
perhatian (caring), di mana
konsep-konsep moral utamanya sama dengan konsep yang
mendasari etika memberi perhatian. Jeanne M. Lied tka menggambarkan organisasi semacam itu sebagai organisasi, atau bagian organisasi,
di mana tindakan memberi perhatian merupakan: a) Difokuskan sepenuhnya pada
individu (pribadi), bukan "kualitas", "keuntungan", atau
gagasan-gagasan lain yang saat ini banyak dibicarakan; b) Dilihat sebagai
tujuan dalam dan dari dirinya sendiri, serta bukan hanya sarana untuk mencapai
kualitas, keuntungan, dan sebagainya; c) Bersifat pribadi, dalam artian bahwa
hal tersebur melibatkan individu-individu tertentu yang memberikan perhatian,
pada tingkat subjektif, pada individu tertentu lainnya; dan d) Pendorong
pertumbuhan bagi yang diberi perhatian, dalam artian bahwa tindakan ini
menggerakkan mereka menuju pemanfaatan dan pengembangan kemampuan seutuhnya,
dalam konteks kebutuhan dan aspirasi mereka sendiri.
Dalam organisasi caring, kepercayaan tumbuh subur karena
"orang merasa wajib saling memercayai jika mereka melihat diri mereka
sebagai pihak-pihak yang saling membutuhkan dan saling
terkait". Karena kepercayaan tumbuh subur dalam organisasi semacam itu, maka organisasi tidak perlu melakukan
banyak investasi untuk mengawasi para pegawainya dan memastikan bahwa mereka
tidak melanggar perjanjian kontraktual.
Dalam model kontraktual, masalah etis penting muncul dari
kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap hubungan kontraktual. Dalam model
politik, masalah etis penting muncul dari kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan.
Lalu apa masalah etis penting dari perspektif organisasi carin? Jawabannya adalah
memberikan perhatian terlalu banyak atau kurang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar